Perisai penularan HIV: Kondom?



Hari AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember kemarin menjadi sorotan karena dicanangkannya  (PKN) 2013 . Sekretaris KPAN Kemal Siregar mengatakan, PKN 2013 akan berlangsung pada tanggal 1-7 Desember 2013. Kegiatannya antara lain terdiri dari pembagian kondom secara gratis dan kampanye edukasi yang dilakukan di 12 kota besar di seluruh Indonesia (kompas).

melalui


Pada awalnya, kondom merupakan perangkat profilaksis pria yang memiliki fungsi utama yaitu mencegah kehamilan. Pada tahun 1986, US Surgeon General mendukung penggunaan kondom sebagai penghalang yang efektif terhadap penularan AIDS. Penyebaran berbagai penyakit menular seksual lainnya juga dapat hampir dihilangkan dengan penggunaan kondom lateks. Sedangkan, kondom hewani relatif lebih mahal daripada kondom lateks namun lebih tidak efektif dalam mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual. Pada tahun 1994, Food and Drug Administration (FDA) menyetujui kondom poliuretan untuk dijual di Amerika Serikat sebagai salah satu jenis kondom baru  (madehow).

Seperti yang telah sedikit disebutkan sebelumnya, kondom memiliki beragam jenis dan bahan dasar penyusunnya.   Pertama, kondom lateks adalah yang saat ini yang terbanyak tersedia dipasar. Beberapa dari jenis kondom ini juga dilapisi dengan spermisida, Nonoxynol-9 (N-9), namun kabar terbaru adalah N-9 ternyata tidak dapat melindungi pencegahan kehamilan. Kedua, kondom poliisoprena adalah pilihan kondom terbaru di pasar. Bahan ini ideal untuk orang yang alergi terhadap jenis kondom lainnya. Berikutnya, kondom poliuretan yang bersifat lebih tipis dan lebih kuat dari jenis lainnya. Berbagai poliuretan tersedia dalam versi laki-laki dan perempuan. Terakhir, kondom kulit domba yang terbuat dari membran usus domba (goaskalice).

Saat ini, kondom yang terbuat dari lateks sangat kedap air dan berfungsi sebagai penghalang yang efektif terhadap peresapan dan organisme yang membawa penyakit menular seksual, misalnya, Herpes Simplex Virus, HIV, dan gonore. Kondom kulit domba lebih permeabel dibandingkan kondom berbasis lateks. Peningkatan permeabilitas ini terjadi karena bahan alaminya yang merupakan hasil dari penggunaan membran biologis. Membran yang diproses termasuk kolagen, protein berserat, sebagai komponen utama. Ketika diperiksa di bawah pembesaran tinggi, membran ini tampak seperti tikar dengan serat yang sangat berdekatan. Membran ini tidak menyerupai kondom berbasis lateks, yang bahkan di bawah pembesaran tinggi tampaknya seperti lapisan (film) yang bertumpuk.

Virus-virus penyakit menular seksual memiliki ukuran partikel yang bervariasi. HIV, misalnya, memiliki rata-rata diameter ukuran partikel 90 sampai 130 nm (nanometer) dan virus hepatitis B memiliki ukuran partikel dari 30 sampai 40 nm. Untuk melihat keefektifan kondom dalam permeablitas partikel-partikel ini, sebagai perbadingan digunakan kondom usus domba yang merupakan jenis kondom pertama dimana dianggap kedap partikel yang memiliki diameter rata-rata lebih besar dari sekitar 80nm. Resiko yang terjadi adalah partikel yang memiliki diameter rata-rata kurang dari 80 nm dapat melewati membran secara bebas. Jadi, meskipun virus AIDS terlalu besar untuk melewati membran, ada beberapa kemungkinan bahwa virus hepatitis B yang berukuran jauh lebih kecil mungkin bisa terlewati membran tersebut (US Patent, EP 0441406).

Kesimpulan dari pemaparan diatas adalah bahwa ternyata kondom itu hampir efektif dalam mencegah penularan HIV pada manusia. Tapi pada kenyataanya, berbagai penyakit menular seksual lainnya, belum tentu dapat tercegah. Penelitian mengenai kondom dengan pelapis atau campuran bahan lain juga sudah banyak dilakukan untuk mengurangi resiko penularan tersebut.  Penentuan bahan penyusun kondom untuk mengurangi gesekan yang dapat menimbulkan luka luar saat pemakaian juga menjadi PR lain untuk dipertimbangkan.

Menurut pendapat saya, pembagian kondom secara gratis jangan dilihat sebagai ajang untuk mempromosikan hubungan diluar nikah. Tapi jika dilihat dari segi kesehatan dan pencegahan penyakit menular seksual ternyata ada manfaat yang bisa diambil. Akan tetapi, saya juga tidak membenarkan kegiatan yang dilakukan oleh



  
Source:
  1. http://www.madehow.com/Volume-2/Condom.html
  2. http://nasional.kompas.com/read/2013/12/02/1926030/Bagi-bagi.Kondom.PKS.Minta.DPR.Panggil.Menkes
  3. http://www.voaindonesia.com/content/pekan-kondom-nasional-dibatalkan-/1802887.html
  4. http://goaskalice.columbia.edu/five-kinds-condoms-guide-consumers
  5. 5US Patent, EP 0441406

Comments

Popular Posts